[REVIEW] - My Productivity Project


Teman-teman yang udah lama kenal saya pasti tahu kalau saya itu semacam a sucker for self improvement books. Udah ga kehitung lagi buku-buku yang masuk di category Psikologi, Self Improvement, Enrichment, whatever you name it, saya beli for the past few years. Permasalahannya sebenernya kentara tho, berarti dari setiap buku yang saya beli sebelumnya, ga menjawab banyak pertanyaan kenapa saya belum merasa 'penuh' sehingga membutuhkan buku yang lain. Kayak gitu terus menerus seperti orang yang ga pernah puas.

Sampai Juli tahun lalu saya mampir ke Periplus Malioboro, tepatnya setelah ambil hasil tes IELTS saya di Yogyakarta. Lagi lihat-lihat rak new arrival dan langsung tertarik sama buku cover biru ini. Baca halaman belakangnya dan nemu komen dari Marshall Goldsmith yang menerangkan kalau buku ini adalah practical Buddhism at its best. Tanpa pikir panjang lagi saya beli.

Butuh lima bulan bagi saya untuk menyelesaikan buku ini. Selain karena beberapa kata Bahasa Inggrisnya ga umum, saya juga lagi sibuk-sibuknya sama proyek cari sekolah, seragam nikahan dan kondangan keluarga sampe akhir Desember. Akhirnya beberapa hari yang lalu saya selesai juga bacanya, yeay!

Menurut saya, ini salah satu buku yang penting, kalau engga wajib, dibaca untuk memulai tahun baru.

Karena apa? Menurut saya lagi, banyak banget permasalahan aktualisasi diri yang bermula dari ketidakproduktifan kita sehari-hari, karena masalah distraksi (internet, entertaining screen time) dan ketidakmampuan mengatur skala prioritas. Dan semuanya dibahas lengkap tuntas oleh Bailey dengan riset mendalam dan didukung banyak pendapat dari orang lain yang ahli di bidang tersebut. Selama setahun, Bailey conducted a project named "A Year of Productivity" dimana dia secara bergantaian dan berkala melakukan eksperimen tentang aktivitas atau kebiasaan apa yang sangat signifikan untuk produktivitas seseorang.

Awalnya sih skeptikal, karena saya adalah seorang Ibu Rumah Tangga dan Bailey adalah lajang yang tentunya punya tanggung jawab yang jauuuh berbeda dengan saya, belum lagi masalah latar belakang dan perbedaan gaya hidup. Tapi, yang bikin saya takjub adalah setiap teorinya ternyata sangat applicable untuk saya. Ada yang tentang Maintenance Work yang intinya kerjaan remeh temeh tapi penting untuk kelangsungan hidup sehari-hari seperti masak, nyuci, groceries shopping dsb yang notabene adalah pekerjaan wajib seorang Ibu Rumah Tangga seperti saya.

Dan dari buku ini juga, saya juga jadi yakin 100% kalau mau produktif harus kurang-kurangin main instagram and start seeing the internet as a nicety instead of necessity. Sudah seminggu ini pun saya coba beberapa challenge yang ada di dalam buku ini, dari mulai tahu kapan Biological Prime Time, selalu menentukan Three Daily Task, meditasi, mindful eating dan mengurangi internet.

Hasilnya, saya merasa produktif sekaliii! 

It is not about what you are doing and how busy you are, but what you have accomplished throughout the day.

Jadi tanpa ragu saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca teman-teman semuanya. Selamat mencoba banyak challenge yang ada di buku ini. Semoga semua selalu berbahagia ❤


Comments

Popular Posts