17 Agustus-an di Denmark




Kami ga sempet ngerayain ulangtahun anggota keluarga selama tinggal di sini, namun sempet ngerasain Idul Fitri, Idul Adha dan 17 Agustus-an di rantau! Dalam postingan kali ini saya pengen cerita serunya 17 Agustus-an di Wisma Duta RI di Copenhagen, Denmark, dan kegiatan kami setelah datang ke acara.

17 Agustus pagi sekitar jam 07.30, kami sekeluarga dan teman-teman WMU S17 beserta keluarga dan Diaspora Indonesia lain berangkat dari Malmo. Sampai di Wisma Duta sekitar jam 09.00 dan langsung baris berbaris ikut upacara. Untung Alyaka tidur di stroller sehingga saya bisa ikutan upacara dengan khidmat, haha. Kami semua kompak pakai batik, biar kerasa gitu Indonesia-nya.

Selesai upacara, kami kumpul di ruang tengah untuk menerima sambutan dari Pak Dubes RI untuk Denmark, Bapak M. Ibnu Said. Setelah itu, makan makaaaan! Seperti biasa hidangan di Wisma Duta ga pernah ga enak. Sebenernya masih ada acara di malam itu, tapi berhubung kami bawa Alyaka, maka kami putuskan untuk ga ikut acara malemnya. 

Setelah upacara kami lanjut ke Designmuseum Danmark. Menurut saya, museum ini harus banget dikunjungi oleh orang-orang yang emang berkutat di bidang desain! Dari desain interior, fashion hingga grafis, semua ada. 


Di sini dijelasin juga sejarah perkembangan dunia desain di Denmark hingga bisa jadi seperti sekarang ini. Walaupun belum balik lagi ke bisnis fashion, saya (masih) menghabiskan waktu paling banyak di eksibisi tentang fashion. Diceritakan tentang sejarah Little Black Dress (LBD) yang timeless, ciri khas dari designer couture Internasional dan masih banyak lagi.


Ada juga pojok kreatif dimana anak-anak bisa ikutan 'berkarya' mewarnai figurine. Seru banget. Entrance fee adalah 60 Danish Krona per orang. Tapi, kalau pengunjung berusia di bawah 26 tahun atau memiliki student ID, maka digratiskan. Akhirnya dari kami bertiga cuma saya yang bayar, haha.


Selesai dari museum, kami berjalan-jalan ke Kastellet, lalu muter-muter sampai ke Little Mermaid Statue atau Den Lille Havfrue yang termahsyur itu. Sekitar pukul 17.00, kami pulang kembali ke Malmo. Saya dan suami masih pakai batik sepanjang perjalanan, tapi Alyaka sempet ganti baju karena kotor. Rasanya kok ada sebersit bangga pakai produk Indonesia di tanah Skandinavia ini huhu *lebay*


Malam harinya saya cerita ke suami, gimana upacara pagi tadi terasa beda buat saya. Jelas iya, ini kali pertama saya upacara setelah diterima jadi Mahasiswi UNS tahun 2009 kemaren. Ini kali pertama juga saya merayakan agustusan di rantau, jauh sekali dari tanah air. Ada harunya, ada khidmatnya, ada sedihnya.

Semoga di tengah gempuran berita macam-macam dari tanah air yang bikin ngelus dada ini, masih banyak orang Indonesia yang berbaik hati percaya kepada bangsa ini dan berbuat terbaik untuk kepentingan semua. Semoga suatu saat dengan usaha bersama, Indonesia bisa menjadi negara yang maju dan nyaman. 

Dirgahayu Indonesiaku.

Comments

Popular Posts