Älmhult IKEA Museum
Akhirnya hari Minggu kemarin, kami sekeluarga sempat dan jadi juga pergi ke IKEA Museum di Älmhult. Perjalanan sangat panjang dan dipenuhi dengan kebingungan karena ternyata kereta yang bisa langsung menuju Hässleholm dari Malmö Triangeln sedang tidak beroperasi hari itu. Jadilah kami berangkat modal nekat dan ngoboi. Saya dan suami sepakat buat nyantai aja, kalo ga kekejar ikut tour guide yang free yasudah kita bisa kesana lihat-lihat sendiri. Alhamdulillah malam itu Alyaka tidur cukup nyenyak dan berhasil tanpa nenen. Yay!
Kami berangkat dari Triangeln sekitar pukul 08.40. Sampai stasiun terlambat 5 menit kereta yang menuju langsung ke Lund, tapi ternyata bisa juga naik pȧgatȧg (gratis pakai Jojosommar) dan sampai juga langsung ke Lund. Perjalanan sekitar 20 menit, sampai di Lund kami lanjut naik bus Skȧnetrafiken jurusan Hässelholm. Nah, perjalanan by bus ini yang memakan waktu cukup lama sekitar 1,5 jam-2 jam saya kurang tahu pasnya karena ketiduran di bus sepanjang perjalanan. Alhamdulillah Alyaka juga tidur lelap.
Sampai di Hässelholm sekitar pukul 11.00, kami langsung masuk stasiun dan beli tiket untuk Osby-Älmhult, karena tidak bisa lagi memakai Jojosommar yang hanya free untuk wilayah Skȧne saja, sedangkan Osby sudah masuk provinsi lain yaitu Smȧland. Tiket untuk berdua dewasa seharga SEK 94.
Perjalanan sekitar 30 menit, sampai di stasiun Älmhult ternyata dekat sekali dengan museum IKEA hanya jalan kaki sekitar 100 m. Dari jauh sudah terlihat IKEA hotel, dan belok ke kanan terlihat papan ke IKEA Museum. Museum ini adalah tempat dimana first store IKEA didirikan, dan Älmhult sendiri adalah hometown dari founder IKEA, Ingvar Kamprad. Alhamdulillah sampai!
photo by mas @hafidznovalsyah
Biaya masuk yaitu SEK 60 per orang, sedangkan Alyaka belum bayar. Kami langsung pergi ke resto dulu atau Köket (kitchen) karena sangat lapar. Di resto kami memesan Swedish shrimp salad, Mexican Meatball, Salmon meatball dan strawberry smoothie. Untuk air mineral, teh dan kopi gratis dan bisa refill sepuasnya. Kami ga pesan swedish meatball atau vegetarian meatball karena sudah pernah incip di IKEA Malmö. Harga per porsi untuk meatballnya adalah SEK 70, relatif murah untuk harga makanan di resto. Saladnya enak sekali, segar dan Alyaka suka. Dua main dish nya punya rasa dan karakter yang beda; Mexican meatballnya kalo boleh dideskripsikan sebagai dish yang 'berani, freestyle' sedangkan Salmon Meatballnya lebih 'kalem dan anggun' begitu. Hahaha kok bisa ya pake anggun?! Ya kira-kira begitu deh. Later we found out saat di museum kenapa IKEA memilih meatball atau bakso sebagai main dish di restonya, karena rasanya bisa variatif dan dari anak kecil sampai orangtua pun bisa makan. Dan kenapa akhirnya IKEA, yang dimulai dari toko furnitur bisa merambah ke punya resto juga karena dulu, pelanggan yang datang sering harus pulang karena lapar di jam makan. Makanya mereka akhirnya bikin resto sekalian, kalo kata Jaja, makan di resto di toko bangunan. Hahaha.
photo by mas @hafidznovalsyah
Selesai makan kami langsung masuk ke museum. Museum terbagi menjadi tiga bagian yaitu "Our Roots", "Our Story" dan "Your Story". Di bagian "Our Roots" diceritakan awal mula sejarah kebangkitan di Swedia pasca perang dunia kedua, dan bagaimana hal ini membentuk bisnis IKEA menjadi seperti sekarang. Jadi dahulu seusai perang negara Swedia ini miskin sekali, banyak warganya yang akhirnya migrasi ke Amerika. Di tengah keterpurukan itu mereka memanfaatkan segala sumber daya yang ada, sampai akhirnya mereka bisa mulai bangkit. Pemerintah mengeluargan imbauan agar setiap rumah dibangun dengan efisien, dan harus rapi serta bersih. Semenjak itulah Swedia berkembang jadi negara yang maju dan teratur seperti sekarang ini. Salut banget, hanya dalam waktu sekitar 80 tahun mereka bisa reformasi sedemikian rupa, makanya orang tua dia Swedia ini sangat dihormati karena merekalah yang membentuk negara ini menjadi seperti sekarang. Nah di sini juga diceritakan tentang masa kecil Ingvar Kamprad sampai awal mula dia mendirikan IKEA.
photo by bapak-bapak yang kebetulan lewat
Masuk ke bagian kedua "Our Story", kita bisa melihat-lihat cerita berjalannya perusahaan ini dari awal berdiri hingga sekarang. Di sini didisplay produk-produk ikonik mereka, disertai informasi tahun dibukanya cabang-cabang lain di seluruh dunia. Sekitar tahun 70-an, mereka bahkan sudah kepikiran tentang Integrated Marketing Communication, karena masalahnya saat itu mereka pengen bikin katalog International, tapi logo IKEA sendiri di masing-masing negara berbeda-beda, bahkan di Jerman logonya ada pake helm Viking. Sebagai anak advertising saya dibuat 'waw' sekali dengan pemikiran-pemikiran dan inovasi yang dilakukan perusahaan ini. Ga heran mereka established sekali dan punya brand image yang positif - sampai sampai banyak yang jadi IKEA freak ya :p Di bagian ini kalian juga bisa foto ala ala cover catalog IKEA dan langsung diprint jadi.
Di bagian ketiga, "Your Story", ada cerita dari para pengguna produk IKEA. Cerita tentang bagaimana mereka menggunakan produk IKEA dalam keseharian mereka, yang tentunya juga sangat menarik. Oiya di lantai 1, ada ruangan khusus untuk craft dan kreativitas anak-anak, juga disediakan minuman dan microwave seperti di Bibliotek. Jangan kuatir juga kalo bawa pushchair atau stroller karena liftnya tersedia sampai ke setiap lantai.
photo by mas @hafidznovalsyah
Ada total 2 lantai untuk museum, 2 lantai untuk pameran dan toko juga restoran. Pameran sementara yang sedang berlangsung kemarin dari tanggal 3 Juni adalah "Textile Playground", yang tentunya sangat membuat saya excited untuk berjelajah! Di sana kami bisa menciptakan motif sendiri, belajar tentang sejarah tekstil dan pattern di Swedia, sampai mencoba membuat apron, tote bag dan cushion cover. Terakhir kali saya menggambar pola, menggunting kain, dan menjahit terasa seperti decade ago jadi agak kagok, tapi overall saya sangat senang menemukan eksibisi yang menjadi minat saya, karena itu tekstil, dan punya kegiatan menarik. Hasil kerajinan tangannya boleh dibawa pulang, dan tentunya gratis.
photo by mas @hafidznovalsyah
Sekitar jam 04.30, kami memutuskan untuk pulang. Menggunakan rute yang sama bahkan ayahnya Alyaka harus berdiri sepanjang perjalanan dari Hässleholm - Lund di atas bus dan Alyaka yang rewel karena masuk jam makan malam, kami sampai di Lund dan sempat strolling around Lund Station. Kami naik kereta menuju Triangeln station dan sampai di rumah sekitar jam 08.00. Malam itu semuanya tidur lelap, capeeek! Tapi semuanya worth. Dan kami belajar banyak jatuh-bangun bisnis Ingvar Kamprad dan betapa visionernya beliau. Salut.
photo by mas @hafidznovalsyah
Semoga perjalanan ini dapat memberi pelajaran untuk kami, dan informatif buat kalian yang mau ke Älmhult kapan-kapan. Percayalah, 4 jam pulang pergi dari Malmö ini ga akan kami sesali :) Official website untuk IKEA museum bisa diklik disini ya. Dan kalau mau lihat-lihat foto lain bisa cek di instagramku atau instagram mas Hafidz. Thank you!
Comments
Post a Comment